google-site-verification=TI6IyS9Nbqk9q_BOAwLRCGZxcwW4lnV45DqPtcU514w Makaroni Ngehe, Pedas dengan Nama Nyeleneh

Makaroni Ngehe, Pedas dengan Nama Nyeleneh


Bisnis kuliner ialah salah satu ladang bisnis yang memang tak terdapat matinya. Repeat order yang tinggi sebab menjadi salah satu keperluan primer turut menyokong kesuksesan bidang bisnis yang satu ini. Dibarengi dengan inovasi rasa yang menarik dan kreatif, seringkali bisnis kuliner bisa bertahan kala menghadapi badai kompetisi bisnis yang ketat.
Demikian pun usia muda tak jadi halangan guna merintis kesuksesan bisnis kuliner. Setidaknya urusan ini sudah diperlihatkan oleh pebisnis kuliner camilan pedas Makaroni Ngehe, Ali Muharam yang dapat meraih kesuksesan bisnis kuliner di umur yang paling muda.
Kata “ngehe” memang seringkali digunakan guna mengungkapkan rasa kesal terhadap sebuah hal. Lebih dari sekadar ungkapan kekesalan, kata “ngehe” pun menjadi format motivasi untuk Ali guna tidak pulang ke waktu sulit yang dulu tidak jarang membuatnya mengumpat. Berkat pemakaian nama yang tidak biasa ini, Ali Muharam sebagai cikal bakal Makaroni Ngehe ternyata berhasil membuat tidak sedikit orang penasaran untuk menyantap produk kulinernya.

Penggunaan kata ngehe sendiri dipakai untuk mencerminkan rasa pedas pada menu makaroni tersebut. Hidangan pasta khas Italia ini mulai dikreasikan dengan paduan citarasa pedas kesenangan lidah orang Indonesia. Dan lahirlah Makaroni Ngehe yang menjadi di antara kuliner booming di area Jakarta sejumlah waktu belakangan.
Awal Mula Makaroni Ngehe Merintis Bisnis
Mahasiswa asal Tasikmalaya ini mulai merintis bisnis kulinernya semenjak tanggal 11 Maret 2013. Ide guna membuka bisnis makaroni pedas tak sengaja ia temukan saat teman-temannya menyenangi rasa makaroni pedas buatannya. Peluang guna berbisnis baru mulai terpikirkan berkat saran dari teman-teman yang menyenangi kreasi masakannya tersebut. Dari situ, barulah Ali memberanikan diri guna mulai memasarkan Makaroni Ngehe di dekat kawasan kampus.
Awalnya Ali merintis tiga cabang Makaroni Ngehe di area Rawa Belong, Jakarta Barat. Tak disangka, ketiga cabang tersebut berhasil dan digemari oleh semua pelanggan sampai Ali dapat merintis gerai-gerai di area lainnya. Dari total 8 gerai Makaroni Ngehe di sejumlah kawasan, masing-masing harinya Ali dapat meraup omset sampai mencapai 40 juta rupiah.

Post a Comment

0 Comments