google-site-verification=TI6IyS9Nbqk9q_BOAwLRCGZxcwW4lnV45DqPtcU514w Dari Makaroni Ngehe

Dari Makaroni Ngehe


Menjalankan suatu bisnis pasti menjadi keinginan tidak sedikit orang. Apalagi bisnis itu menjadi ladang penghidupan untuk banyak orang. Bukan lagi bicara kesuksesan pribadi, namun memberikan guna dan kebahagiaan dengan sesama. Ali Muharam (31), selaku empunya usaha kuliner Makaroni Ngehe mengatakan, dalam menjalankan bisnis maupun usaha dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat supaya mampu membina bisnis tersebut dapat terus berkembang.
Berkat kegigihannya menggali kehidupan yang lebih baik dari Tasikmalaya mengarah ke Jakarta, Ali sekarang mempunyai usaha yang dapat menghidupi 400 orang karyawannya. Berdasarkan keterangan dari Ali, urusan itu menjadi kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan, berkat jerih payah keringatnya sekarang usaha melesat dikenal dan bermanfaat di masyarakat. Sekarang Makaroni Ngehe telah melesat di sekian banyak  kota mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, sampai Yogyakarta. Setiap harinya, outlet-outlet Makaroni Ngehe selalu diisi generasi milenial yang paling menyukai panganan olahan bercita rasa pedas. Maklum saja, outlet diciptakan seakan unik generasi muda, dengan tampilan dan warna merah yang mencolok menciptakan siapa saja yang melihatnya penasaran diperbanyak untaian kata Ngehe yang terpampang didepan outlet.  
"Dulu awal-awal satu outlet omzetnya Rp 30.000 per hari, sekarang sudah terdapat 30 outlet dan rata-rata Rp 3 hingga 5 juta, bila total tidak cukup lebih Rp 3 miliar per bulan," ungkap Ali. Berdasarkan keterangan dari Ali bukan hal gampang saat mula menjalankan bisnis makaroni tersebut, tidak sedikit yang meragukan sampai menyayangkan memasarkan makanan yang sudah tidak sedikit dijual di warung-warung kelontong. Namun dengan keanehan nama dan rasa yang berbeda, Ali samakin motivasi mengembangkan usahanya, tantangan dan hambatan dia nikmati sebagai unsur dari kisah membangun usaha secara mandiri.

Post a Comment

0 Comments